KEADILAN
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil” . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Makna keadilan
makna keadilan dalam kehidupan sehari-hari sungguh lah banyak, karena tanpa keadilan apa jadilah kehidupan ini, akan terjadi banyak kesengsaraan dan banyak kecurangan.
nabi pernah bersabda "Adil satu jam lebih baik dari melakukan salat pada malam hari dan berpuasa pada siang hari selama tujuh puluh tahun "
contonya yaitu apabila ada seorang terdakwa yang jelas melakukan sebuah pelanggaran hukum maka ia akan di hukum sesuai dengan UU yang berlaku ,,
Keadilan sosial
keadilan sosial juga di bahas dalam Pancasila ayat 5 yang berbunyi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" Keadilan Pancasila yang dimaksud adalah suatu pemikiran yang bercita-cita melaksanakan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga dengan keadilan sosial yang hendak dicapai akan terciptalah negara hukum di Indonesia, karena keadilan dalam Pancasila mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil baik dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Keadilan sosial diperinci dalam perbuatan dan sikap
Dalam mewujudkan keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap kita juga harus memupuk rasa kita akan berbagi hal yaitu :
kita haru memiliki sikap luhur, dimana sikap ini akan mempertebal rasa adil kita dan tulus dalam memperjuangkan sesuatu.
berjiwa besar yaitu sebuah sikap yang membuat kita menjadi pribadi yang jauh lebih kuat.
memiliki sikap suka menolong antar sesama
mementingkan yang wajib dari pada hak (bagi seseorang pemimpin kesejahteran rakyak jauh lebih penting dari pada kesejahteraan dirinya sendiri)
Macam-macam keadilan
Keadilan Moral Plato berpendapat bahwa keadilan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan mora.
Keadilan Distributif Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
Keadilan Komutatif Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran
Kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, berbohong, dan lain-lainya.
Jika berbicara kepada hakekat kejujuran, kejujuran itu bersumber pada diri sendiri, seseorang yang berbohong pada orang lain berati dia telah juga membohongi dirinya sendiri, dalam islam kita selalu diajari sifat kejujuran dimana sikap itu harus kita pegang kuat sehingga walaupun dan dalam keadaan apapun kita akan terus berkata jujur, ada suatu pepatah yang mengatakan "lebih baik kita mati dalam kejujuran dari pada kita hidup terus dalam kebohongan". Karena sekali seseorang berbohong maka dia akan berbohong trus untuk menutupi kebohongannya sebelumnya.
Kecurangan
Kecurangan sama halnya dengan ketidakjujuran, yaitu perbuatan dimana kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya dimana kita memanipulasinya demi kepentingan kita sendiri atau pun orang lain, untuk mendapatkan suatu kemenangan.
Banyak sebab orang melakukan kecurangan diantaranya:
1. iri akan sesuatu yang diharapkan tetapi tak mempunyai daya untuk meraihnya, sehingga menyebabkan iya curang
2. Penyembunyian (concealment) Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
3. Kesempatan/Peluang (Opportunity) Pelaku perlu berada pada tempat yang tpat, waktu yang tepat agar mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam system dan juga menghindari deteksi.
4. Motivasi (Motivation) Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kerakusan dan motivator yang lain.
5. Daya tarik (Attraction) Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagi pelaku.
6. Keberhasilan (Success) Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baik menghindari penuntutan atau deteksi.
Perhitungan (HISAB) dan pembalasan
Dinegara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.
Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan citra seseorang dimata lingkungannya, jika nama baik seseorang rusak maka rusak pulalah citra orang tersebut di mata orang sekelilingnya. menjaga nama baik sangatlah susah dibandingkan mendapatkanya, seseorang harus menjaga sikapnya dan tingkah lakunya di masyarakat
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu manusia menurut sifat dasamya adalah mahluk moral yang memiliki etika dan estetika. dan ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang hams dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.
Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita.
contoh sikap pembalasan yaitu:
Budi sedang berangkat sekolah dengan sepedanya dan tiba ada doni yang sedang menaiki sepeda motornya dengan kencang dan menabrak budi, budi yang terluka akibat ulah doni malah disalahkan olehnya karena tidak hati" dalam menaiki sepedanya, maka dendamlah budi terhadap doni dan pada suatu saat ada kesempatan membalaskan dendamnya maka iya ganti tabrak doni dengan sepedanya dengan alasan bahwa doni tidak hati-hati dalam berjalan.
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran” . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil” . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Makna keadilan
makna keadilan dalam kehidupan sehari-hari sungguh lah banyak, karena tanpa keadilan apa jadilah kehidupan ini, akan terjadi banyak kesengsaraan dan banyak kecurangan.
nabi pernah bersabda "Adil satu jam lebih baik dari melakukan salat pada malam hari dan berpuasa pada siang hari selama tujuh puluh tahun "
contonya yaitu apabila ada seorang terdakwa yang jelas melakukan sebuah pelanggaran hukum maka ia akan di hukum sesuai dengan UU yang berlaku ,,
Keadilan sosial
keadilan sosial juga di bahas dalam Pancasila ayat 5 yang berbunyi "keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" Keadilan Pancasila yang dimaksud adalah suatu pemikiran yang bercita-cita melaksanakan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga dengan keadilan sosial yang hendak dicapai akan terciptalah negara hukum di Indonesia, karena keadilan dalam Pancasila mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil baik dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Keadilan sosial diperinci dalam perbuatan dan sikap
Dalam mewujudkan keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap kita juga harus memupuk rasa kita akan berbagi hal yaitu :
kita haru memiliki sikap luhur, dimana sikap ini akan mempertebal rasa adil kita dan tulus dalam memperjuangkan sesuatu.
berjiwa besar yaitu sebuah sikap yang membuat kita menjadi pribadi yang jauh lebih kuat.
memiliki sikap suka menolong antar sesama
mementingkan yang wajib dari pada hak (bagi seseorang pemimpin kesejahteran rakyak jauh lebih penting dari pada kesejahteraan dirinya sendiri)
Macam-macam keadilan
Keadilan Moral Plato berpendapat bahwa keadilan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan mora.
Keadilan Distributif Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
Keadilan Komutatif Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran
Kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, berbohong, dan lain-lainya.
Jika berbicara kepada hakekat kejujuran, kejujuran itu bersumber pada diri sendiri, seseorang yang berbohong pada orang lain berati dia telah juga membohongi dirinya sendiri, dalam islam kita selalu diajari sifat kejujuran dimana sikap itu harus kita pegang kuat sehingga walaupun dan dalam keadaan apapun kita akan terus berkata jujur, ada suatu pepatah yang mengatakan "lebih baik kita mati dalam kejujuran dari pada kita hidup terus dalam kebohongan". Karena sekali seseorang berbohong maka dia akan berbohong trus untuk menutupi kebohongannya sebelumnya.
Kecurangan
Kecurangan sama halnya dengan ketidakjujuran, yaitu perbuatan dimana kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya dimana kita memanipulasinya demi kepentingan kita sendiri atau pun orang lain, untuk mendapatkan suatu kemenangan.
Banyak sebab orang melakukan kecurangan diantaranya:
1. iri akan sesuatu yang diharapkan tetapi tak mempunyai daya untuk meraihnya, sehingga menyebabkan iya curang
2. Penyembunyian (concealment) Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
3. Kesempatan/Peluang (Opportunity) Pelaku perlu berada pada tempat yang tpat, waktu yang tepat agar mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam system dan juga menghindari deteksi.
4. Motivasi (Motivation) Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kerakusan dan motivator yang lain.
5. Daya tarik (Attraction) Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagi pelaku.
6. Keberhasilan (Success) Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baik menghindari penuntutan atau deteksi.
Perhitungan (HISAB) dan pembalasan
Dinegara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.
Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan citra seseorang dimata lingkungannya, jika nama baik seseorang rusak maka rusak pulalah citra orang tersebut di mata orang sekelilingnya. menjaga nama baik sangatlah susah dibandingkan mendapatkanya, seseorang harus menjaga sikapnya dan tingkah lakunya di masyarakat
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu manusia menurut sifat dasamya adalah mahluk moral yang memiliki etika dan estetika. dan ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang hams dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan bagi orang-orang yang bertaqwa yaitu dengan surga. Bagi yang tidak bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan atau siksaan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan atau siksaan api neraka.
Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita.
contoh sikap pembalasan yaitu:
Budi sedang berangkat sekolah dengan sepedanya dan tiba ada doni yang sedang menaiki sepeda motornya dengan kencang dan menabrak budi, budi yang terluka akibat ulah doni malah disalahkan olehnya karena tidak hati" dalam menaiki sepedanya, maka dendamlah budi terhadap doni dan pada suatu saat ada kesempatan membalaskan dendamnya maka iya ganti tabrak doni dengan sepedanya dengan alasan bahwa doni tidak hati-hati dalam berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar