1. Jelaskan dan terapkan kedalam unsur-unsur bahasa indonesia
dan terapkan pola-pola kedalam bahasa indonesia ..?
Subyek (S)
- Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur
inti suatu kalimat.
- Umumnya berupa kata benda (KB)
atau kata lain yang dibendakan.
- Merupakan jawaban dari
pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
- Contoh :
- Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
- Super
Junior adalah boyband favoritku.
- Buku itu dibeli oleh Kibum.
Predikat
(P)
- Unsur inti pada kalimat yang
berfungsi menjelaskan subyek.
- Biasanya berupa kata kerja (KK)
atau kata sifat (KS).
- Merupakan jawaban dari
pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
- Contoh :
- Yesung menyanyi dengan merdu.
- Hangeng memasak nasi goreng.
- Leeteuk membaca majalah.
Objek (O)
- Keterangan predikat yang
memiliki hubungan erat dengan predikat.
- Biasanya terletak di belakang
predikat.
- Dalam kalimat pasif, objek akan
menempati posisi subyek.
- Ada dua macam objek, yaitu :
Objek
Penderita
kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau
kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang
dinyatakan oleh subyek.
Objek
Penyerta
objek yang menyertai subjek dalam
melakukan atau mengalami sesuatu.Makna objek penyerta :
Keterangan
(K)
- Hubungannya dengan predikat
renggang.
- Posisinya dapat di awal,
tengah, ataupun akhir kalimat.
- Terdiri dari beberapa jenis :
- Keterangan
Tempat
- Hangeng akan konser di Singapore.
- Keterangan
Alat
- Dalam drama itu, Kyuhyun
memukul Shindong dengan
panci.
- Keterangan
Waktu
- Shinee akan kembali ke
Korea pukul 11 malam.
- Keterangan
Tujuan
- Kita harus rajin
berolahraga agar sehat.
- Keterangan
Cara
- Mereka memperhatikan
koreo dengan seksama.
- Keterangan
Penyerta
- Eunhyuk pergi bersama Donghae.
- Keterangan
Similatif
- Yesung memberikan arahan
kepada pemain sebagai
pelatih.
- Keterangan
Sebab
- Dia sangat sukses
sekarang karena giat
bekerja.
5.
Pelengkap (Pel.)
- Terletak di belakang predikat.
- Perbedaannya terletak pada
kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika
terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi
subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
- Contoh :
- Kibum memberikanku novel bagus.
- Hangeng menghadiahkan
orangtuanya restoran baru.
- Mahkota itu bertahtakan mutiara.
contoh S-P-O-Pel-K :
Setiap pagi tri membuatkan semua
member nasi goreng.
2. jelaskan perbedaan fiksi dalam
penulisan karya ilmiah, karya non ilmiah ...?
Perbedaan Karya Ilmiah dengan
Non-ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah
merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia
tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud
dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu
hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian
antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis
dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau
cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui
proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam
bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para
ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah
yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza
(2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan
semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika
dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu
tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut
sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari
segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan
semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan
ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang
tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi;
yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen,
cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
- emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi,
- persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk
meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative
- deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
3.jelaskan dan berikan contoh
syarat-syarat kalimat efektif ...?
- Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau
penulisnya.
- Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
- Koherensi (keutuhan) dalam kalimat terlihat pada adanya
keterkaitan makna antardata dalam kalimat tersebut.
- Kesejajaran kalimat efekif mempersyaratkan adanya
kesejajaran bentuk dan kesejajaran makna. Kesejajaran bentuk berhubungan
dengan struktur kalusa, sedangkan kesejajaran makna berkaitan dengan
kejelasan informasi yang diungkapkan.
- Pemfokusan adalah pemusatan perhatian terhadap bagian
kalimat tertentu. Pemfokusan dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain
melalui pengedepanan dan pengulangan.
- Penghematan ialah kalimat yang tidak mengulang subyek
yang sama, menghindari pemakaian bentuk ganda, dan menggunakan kata secara
hemat.
- Variasi adalah kalimat yang mengedepankan unsur yang
dianggap penting dalam suatu kalimat seperti kalimat berimbang, kalimat
melepas, dan kalimat berklimaks.
- Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan
mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh kalimat efektif
Kepada mereka yang berhalangan hadir
diharapkan membawa surat pernyataan besok.( tidak efektif )
Seharusnya : Mereka yang berhalangan
hadir diharapkan membawa surat pernyataan besok.
Bagi semua mahasiswa perguruan
tinggi ini harus mebayar uang kuliah ( tidak efektif )
Seharusnya : Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
Seharusnya : Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam
ragam bahasa ...?
Macam-macam ragam bahasa :
- Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya
dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan
terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
- Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang
dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih
muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak
resmi.
- Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila
lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
- Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam
pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
- Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan
melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi
pengungkapan dapat membantu pemahaman.
- Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam
suasana resmi.
- Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui
media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan
struktur sampai pada sasaran secara visual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar